pada tanggal 29 April 2010 diadakan acara ulang tahun Desa Ariate dan dihadiri oleh Bupati seram bagian barat serta para pejabat teras di Kabupaten ini,saya selaku salah satu undangan pada acara tersebut sangat terkagum -kagum dengan kerukunan yang terjadi pada masyarakat Desa Ariate dan Desa atau dusun di sekiitar Desa tersebut,dalam acara ini semua masyarakat baik kristen maupun muslim berbaur menjadi satu dalam khitmatnya acara ulang tahun tersebut.dengan kondisi ini sudah barang tentu menunjukan masyarakat sudah melupakan apa yang terjadi pada 10 tahun yang lalu dimana antar saudara saling bermusuhan.Pada ulang tahun desa Ariate yang ke 57 ini semua terlihat bagaimana hidup Basudara, saling berdampingan,saling membantu dalam naungan rasa cinta kasih antar sesama.pada acara tersebut dibacakan selayang pandang atau sekilas sejarah perjalanan Desa Ariate yaitu Desa ariate adalah desa yang masyarakatnya berasal dari desa kaibobu.disini diceritakan bahwa masyarakat desa Ariate adalah masyarakat desa Kaibobu yang karena desa Kaibobu ini di pada saat bergejolaknya Republik Maluku selatan, Desa Kaibobu ini rumah - rumahnya di bakar oleh pasukan saparatis tersebut,sehingga masayarakat tersebut mengungsi pada dusun terdekat.karena masyarakat ini mencari perlindungan atau keamanan maka dalam pengungsianya pun berpindah - pindah diantaranya ke ketapang ,loki dan sekitarnya.dengan rasa bahwa katong samua satu gandong masyarakat kaibobu ini diterima oleh saudara - saudaranya dengan baik.karena ingin hidup mandiri masyarakat ini kemudian berpindah lagi pada salah satu dataran yang merupakan bagian dari petuanan desa Kaibobu,dengan 44 kepala keluarga tinggalah masyarakat ini pada tanah tersebut yang di beri nama Ariate pada tahun 1953.kemudian masyarakat ini setapak demi setapak manata kehiduapnya menjadi masyarakat yang mandiri sehingga ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku tengah menjadi sebuah dusun, yang di kepalai oleh seorang Kepala Kampung dan bernama Dusun Ariate.dengan berkembangnya jumlah penduduk dan lebih mapanya pemerintahan pada dusun Ariate ini sehingga pada tahun 1996 Dusun ini di ubah statusnya menjadi desa atau negri olehPemerintah Kabupaten Maluku tengah pada masa kepimimpianan Bapak Bupati R.RUKA.dengan seiring berkembangnya pembangunan di daereh pulau seram ini dan di mekarkanya Kabupaten seram Bagian Barat desa Ariate merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kabupaten ini.demikian sekelumit perjalanan masyarakat ariate apabila ada kesalahan penulisan nama,gelar,dan yang lainya penulis mohon maaf.
Kamis, 29 April 2010
Rabu, 14 April 2010
WAIHATU
Disaat aku berjalan diareal perasawahan di desaku aku sangat terkejut tatkala aku melihat hamparan lahan yang dua tahun lalu selalu hijau dengan warna tanaman padi,kini berubah menjadi padang rumut yang sangat tebal.setelah aku telusuri ternyata semua ini disebabkan karena bendung Kairatu 2 yang di bangun pada tahun 2004 jebol kembali pada 05 agustus 2008 dan hingga saat ini belum dibangun kembali.ada infosmasi dari petani bahwa pada tahun 2011 nanti bendung ini akan dibangun dengan anggran yang sangat besar.aku hanya berharap semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah dijanjikan pada masyarakt petani,apabila pada tahun 2011 nanti bendung ini belum dibangun kembali ,aku khawatir akan terjadi paceklik yang berkepanjangan dan situasi tersebut akan berakibat pada stabilitas keamanan pada desa waihatu ini,dalam kurun waktu dua tahun saja masyarakat ini tidak bercocok tanam padi haraga beras di pasaran sudah mencapi Rp. 8000 / kg,bagaimana kalau ditambah dengan tahun - tahun berikutnya,sudah tidak bisa di bayangkan kalau kondisi Desa ini akan sangat memprihatinkan.situasi memprihatinkan tidak hanya pada Desa Waihatu saja akan tetapi Desa - desa sekitar waihatu seperti Waisamu,Lohiatala,Hatusua ikut merasakan dampak dari bongkornya lahan sawah Kairatu 2 yang mana dari sebagian masyarakat tersebut menggantung hidupnya di sektor pertanian ini.sekarang dalam kondisi yang sangat susah ini masyarakat mencoba bertahan dengan beralih pada tanaman holtikultura yang kalau saya amati membutuhkan modal cukup besar ketimbang menam padi sawah.ini adalah bentuk perjuangan rakyat kecil dalam mempertahankan hidupnya,semoga semua ini tidak berlangsung lama sehingga masyarakat ini bisa kembali beraktifitas seperti dulu lulu lagi sehingga desa ini bisa menjadi desa yang gemah ripah lohjinawi atau menjadi marasyarakt MADANI.Amieeen.....!
Kamis, 25 Maret 2010
RUPIAH TIDAK BERHARGA
Sehubungan dengan jebolnya bendung kairatu 2 pada 25 Agustus 2009,rupiah seolah tidak d hargai.ini terhitung dari jumlah sawah kurang lebih 400 ha apabila 1 ha mampu memproduksi beras 2 ton dengan harga beras Rp.5000 saja d kali 2000 kg beras sudah barang tentu akan d dapat Rp.10.000.000 kalau d kali dengan 400 ha maka sudah bisa d lihat 4 melyar rupiah itu dalam satu musim panen apalagi kalau 4 musim bendung kairatu 2 ini tdk d perhatikan maka omset desa waihatu sebesar 16 melyar rupiah terbuang sia2.sadar tdk sadar rupiah ini sangat mendukung sekali tercapainya kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat miskin yg merupakan program primadona pemerintah baik pusat hingga ke Daerah.kemana masyarakat mau mengadu?
Kamis, 04 Februari 2010
Bendung Merana masyarakat sengsara

Bendung yang di bangun dengan anggaran meliyaran rupiah ternyata tidak dapat mengairi areal persawahan di Desa waihatu kecamatan kairatu kabupaten Seram Bagian Barat,apa sebabnya aku tak tahu,yang jelas sudah 2 tahun lebih masyarakat Desa Waihatu mengalami paceklik dan sekarang hanya berharap beras raskin dari pemerintah yang kadang ada dan kadang telat.Kepada siapakah masyarakat ini mau mengadu ? mungkin jawabnya ada pada Rumput yang bergoyang.
Minggu, 12 Juli 2009
PEMBANGUNAN TALUD PANTAI
Kamis, 02 Juli 2009
BENDUNG
Bendung Kairatu II salah satu bendung yang mengairi lahan sawah seluas 360 Ha di Desa Waihatu Kec.Kairatu Kab. Seram Bagian Barat.Pada saat ini kondisi bendung ini dalam keadaan Rusak total dimana Mercu Dan Pintu semua hanyut di terjang banjir pada tanggal 26 Juli 2008.Hingga saat ini kondisi bendung tersebut masioh dalam keadaan rusak sehingga petani pada areal tersebut harus beralih pada tanaman holtikultura yang selalu mengandalkan hujan yang memang sudah diatur oleh Yang Esa.Masayarakat Desa Waihatu sangat mengharapkan campur tangan pemerintah untuk melihat Nasib mereka yang sekarang ini harus mengkonsumsi beras Raskin yang sebelumnya tidak pernah di konsumsi,entah sampai kapan kondisi ini akan berlangsung, dengan sibuknya para pajabat saat ini dalam menjelang PILPRES bendung kairatu II ini seakan luput dari perhatian. mungkin hanya Tuhan yang tahu.
Minggu, 28 Juni 2009
SEJARAH DESA WAIHATU
Pada tahun 1973 ada masyarakat yang berasal dari pulau jawa di bawa oleh Pemerintah Pusat datang pada suatu daerah kepulauan yaitu pulau Seram yang merupakan salah satu pulau yang berada di Maluku.masyarakat ini bersal dari 8 Kabupaten di Provinsi Jawa tengah yang kemudian disebut sebagai masyarakat Transmigrasi,kedatangan masyarakat tersebut sangat memprihatinkan, yang mana lokasi yang akan di tempati oleh mereka belum terselesaikan sehingga mereka harus menetap sementara di sebuah Desa yang juga bersal dari pulau yang sama yaitu desa Waimital.karena merasa satu nasib yaitu sama - sama orang pendatang,mereka kemudian membaur dan hidup berdampingan hingga satu tahun lebih.Setelah lokasi penempatan mereka terselesaikan oleh mereka sendiri,masyarakat terbut kemudian pindah ke tempat yang baru.mengingat lokasi yang di tempati berada diantara dua desa yaitu Waisamu dan Hatusua maka dalam perjalananya Desa yang di tempati oleh masyarakat baru tersbut kemudian diberi nama "DESA WAIHATU ".Tinggal pada sebuah Desa yang masih dalam kondisi hutan dan rumah yang dibuat oleh Pemerintah pun berdinding bambu serta gabah - gabah dan beratap rumbia ( Daun sagu ), masyarakat ini mulai membangun jati dirinya sebagai masyarakat yang mandiri,damai dan sejartera.kerja keras serta semangat membangun para perintis Desa ini akhirnya menuai hasil yang cukup mengembirakan karena dalam perjalananya desa Waihatu itu Nama sekarang,telah menjelma sebagai desa yang damai,mandiri dan sejahtera ( versi penulis ).
Langganan:
Postingan (Atom)